Senin, 26 Maret 2012

Tellasan Topa’ atau Lebaran Ketupat


          Hari raya ketupat atau biasa disebut Tellasan Topa’ dilakukan pada h+7 sesudah lebaran idul fitri.  Ketupat yang selama ini dicap sebagai makanan khas lebaran di Madura biasanya baru muncul pada hari ketujuh tersebut.  Di Madura, saat tersebut lazim disebut Tellasan Topa’.  Biasanya lebaran ketupat diawali dengan rutinitas puasa syawal seminggu penuh.
          Tellasan Topa’ juga berarti dimana sehari itu banyak orang Madura yang memakan ketupat (topa’) dan juga setiap Tellasan Topa’ banyak orang berkumpul di daerah pesisir setelah melakukan puasa sunnah syawal selama 6 hari dan setelah melakukan puasa itu masyarakat tersebut biasanya melakukan suatu adat yang sifatnya bersenang-senang.
          Sama seperti di wilayah lain, pakaian yang dikenakan pada saat Tellasan Topa’ adalah yang dianggap terbaik.  Tetapi uniknya, mayoritas wanita Madura selalu melengkapi diri dengan perhiasan emas.  Pihak yang tak paham akan hal tersebut mungkin akan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang negative,  seolah-olah saat lebaran dijadikan ajang saling pamer kekayaan.  Padahal nilai yang terkandung di balik tradisi gelar perhiasan tersebut adalah bukan untuk ekspresi kesombongan  melainkan sekedar menunjukkan bahwa kerja keras mereka telah membuahkan hasil.
          Istilah Tellasan sendiri, menurut penyair Madura  berarti habis.  Dari sisi religius, Tellasan berarti penghabisan dosa manusia karena telah saling .  Tapi tafsiran lain menyebutkan, Tellasan bias diartikan sebagai bentuk pesta perayaan pasca puasa yang dilakukan habis-habisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar