Minggu, 25 Maret 2012

Don't be sad ! (cerpen)


Di suatu SMU di Surabaya , nampak tiga orang sahabat tengah bercanda di halaman SMU Golden , Surabaya.  Gadis pertama bernama Sabina Hervindra , biasa dipanggil Ina , dia berambut panjang , tinggi , dan cantik , gadis kedua bernama Lysiana Syahnaz , biasa dipanggil Lysi dia berkacamata , manis dan pintar , gadis yang terakhir bernama Jessica Aini , biasa dipanggil  Jessi , dia blasteran Arab – Amerika , berambut pirang dan berhidung mancung.
            Bel masuk berbunyi.  Ketiga gadis tersebut bergegas masuk ke kelas masing – masing. Ina kelas X–3 , Jessi kelas X–2 dan Lysi kelas X–1.
            “ Aduh , gue masuk duluan ya ,guys ? Ada pr yang belum dikerjain nih ! “ kata Jessi.
            “ Yoii. “ kata Ina dan Lisi bersamaan.
            Beberapa menit kemudian setelah Jessi pergi.
            “ Na , ntar ke kantin bareng ya ? “ tanya Lysi.
            “ He – eh , sekalian lu jemput Jessi baru ke kelas gue. “ kata Ina.
            “ Oke deh ! Aku duluan ya ? “ kata Lysi sambil mempercepat jalannya menuju ke kelas X-1.
            Dan Ina pun bergegas masuk ke kelas X-3.
            Di kelas X-3 , kelasnya Ina , nampak keadaan kelas tersebut sedang amburadul. Ada murid yang teriak-teriak tidak jelas , ada yang tidur , ada yang bergerombol dan bergosip dan masih banyak hal-hal aneh yang dilakukan murid-murid kelas tersebut.  Di sudut kelas nampak Ina yang sedang termenung sendirian. Tira , teman sebangkunya Ina tiba-tiba datang dan mengejutkan Ina.
            “ Woi , ngelamun aja ntar kesambet lagi kan gue yang repot.Hahaha “ tawa Tira.
            “ Wah! Parah lu , Tir. Untung gue gak punya penyakit jantung. “ balas Ina.
            “ Iya-iya deh maaf. Lagian lu kenapa , na ? Cerita dong . “ mohon Tira.
“ Ndak tau nih , gue tiba-tiba ngerasa kangen aja sama mama. “ kata Ina.
            “ Ya, pulang aja ke rumah. Kan Pak Robin Hudnya gak masuk.” saran Tira.
            “ Gak ah , ini cuma perasaan gue aja kali. “ tolak Ina.
            “ Ya udah , lu sabar aja. “ kata Tira.
            Lalu Ina mengangguk dan menenangkan dirinya.  Tak berapa lama kemudian bel istirahat berbunyi dan Ina masih nampak tertidur pulas di bangkunya.
            “ Ina !!! “ teriak Lysi dan Jessi bersamaan tepat di telinga Ina.
            Kemudian Ina pun tersadar dari tidurnya saking kagetnya dan mengomel kepada kedua sahabatnya itu tapi Lysi dan Jessi malah menyeretnya menuju kantin tanpa mempedulikan Ina yang masih mengomel gak jelas pada mereka.
            Sesampainya di kantin , malah Lysi dan Jessi yang mengomel pada Ina karena Ina kelamaan ngomel tadi jadinya mereka telat dan gak dapat tempat duduk untuk makan.  Ina pun meminta maaf pada kedua sahabatnya itu dan menyarankan untuk membawa makanan dan minumannya ke kelas Ina dan mereka pun setuju.
            Setelah selesai makan , Lysi dan Jessi malah menyuruh Ina untuk mengembalikan semua mangkok dan gelas milik ibu kantin dengan alasan sebagai sebagai penembus kesalahan Ina tadi. Dengan sangat amat terpaksa Ina menyeret tubuhnya menuju ke kantin.  Tapi tiba-tiba saat sampai di pintu kelas.
            “ Prang.”
            “ Auw! “ teriak salah seorang teman Ina yang tidak sengaja tertabrak oleh Ina dan seragam sekolahnya basah tak karuan akibat terkena tumpahan kuah soto di mangkok yang dibawa Ina tadi.
            “ Inaa! Kamu gak papa kan. “ khawatir Lysi dan Jessi.
            Ina yang nampak kaget , tiba-tiba tersadar dari lamunannya.
            “ Aduh kalian itu ya! Sudah tau teman kalian itu salah  masih aja dikhawatirin. “ Omel lelaki yang terkena tumpahan kuah soto tadi.
            “ Biarin ! Yang teman gue kan Ina bukan lu. “ Balas Jessi .
            “ Aduh! Sudah , sudah gue gak papa kok.  Aduh maaf  banget  ya, Dim? Ntar gue ganti seragam lu. “ mohon Ina pada Dimas , lelaki yang terkena tumpahan soto tadi.
            Dimas pun setuju dan bergegas menuju toilet.  Ina yang bermaksud ingin memungut pecahan mangkok dan gelas tadi malah terkena pecahan tersebut dan jarinya pun mengeluarkan darah yang segar.
            “ Ina , kamu gak papa kan ? kamu baik-baik aja kan. Kamu kenapa , na ?“ khawatir Lysi.
            “ Gue agak sedikit pusing nih dan perasaan gue tiba-tiba gak enak banget Lys , Jess. “ kata Ina.
            “ Ya udah , Lys mending lu bawa Ina ke UKS dulu untuk ngobatin lukanya. Gue ntar nyusul , gue mau ganti mangkok ma gelas yang udah pecah ini ke ibu kantin.” saran Jessi sambil menunjuk pecahan – pecahan itu .
            “ Makasih banyak , Jess ! “ kata Ina dengan terbata-bata.
            “ Santai aja lagi. Ya udah sana gih ! “ balas Jessi.
            Sementara Lysi membimbing Ina ke UKS , Jessi membereskan pecahan-pecahan tersebut dan membawanya ke kantin lalu menggantinya. Kemudian bergegas menuju ke UKS.
            Di UKS nampak Lysi yang sedang mengobati luka Ina. Jessi pun masuk ke dalam UKS dan mengejutkan mereka. Bel pertanda masuk kelas berbunyi tapi Lysi dan Jessi tidak segera masuk ke dalam kelas , mereka berniat untuk menemani Ina sampai pulang sekolah karena Ina tidak mau untuk pulang terlebih dahulu.
            Waktu pulang sekolah tiba , Lysi dan Jessi memapah Ina yang terlihat pucat pasi menuju mobil Jessi. Kemudian mengantar Ina pulang.
            Di rumah Ina nampak bendera kuning melambai tepat di depan rumah. Jessi dan Lysi yang nampak terkejut tidak segera memberitahu Ina yang masih tertidur di pangkuan Lysi. Tetapi Ina yang sudah sadar dari tidurnya malah mengomel karena tidak diberitahu bahwa sudah sampai rumahnya.
            Omelan Ina berhenti sesaat dia melihat bendera kuning melambai di depan rumahnya. Ina pun tanpa pikir panjang segera berlari tergopoh-gopoh menuju rumahnya dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Teriakan Jessi dan Lysi yang memanggil namanya tak dihiraukannya , satu yang dia inginkan adalah sampai di rumahnya dan mengetahui apa yang terjadi. Tapi sampai di tengah perjalanan dirinya tak bisa lagi melangkahkan kakinya untuk segera sampai di rumahnya dan dia hanya mendengar teriakan demi teriakan kedua sahabatnya yang memanggil namanya sambil menangis  dan dia pun tak sadarkan diri.
            Sahabatnya segera membawa Ina yang tak sadarkan diri ke rumahnya. Tampak air mata mengalir deras di pipi Lysi dan Jessi setelah tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba Ina yang sudah tersadar berteriak.
            “ Mama , Mama , Mama . Jangan pergi Ma , please. Ina mau tinggal sama siapa lagi ? Hiks hiks . Papa sudah gak peduli sama kita . Papa lebih peduli sama wanita gatel itu , ma . Bangun , ma , bangun . Hiks hiks. ” histeris Ina sambil mengguncang tubuh Mamanya yang sudah kaku tak berdaya.
            “ Na , sabar . Biarin Mama kamu pergi , na ! Biarkan dia tenang . Dia gak bakal tenang kalau kamu kayak gini . Kamu harus bisa terima ini semua ? “ Hibur Lysi .
            “ Tapi Lys , gue mau tinggal sama siapa ? Kalau Mama gak ada .” kata Ina dengan terbata-bata dan menangis.
            “ Na , kita akan selalu ada buat lu. Gue , Lysi akan ada kapan pun lu butuh kita ! Kapan pun , Na ? “ Teriak Jessi tiba-tiba untuk meyakinkan Ina.
            “ Kamu gak sendiri . Masih ada kita , ada temen-temen , ada om dan tante kamu ,ada sepupu kamu dan masih banyak lagi orang yang sayang kamu. Kamu harus sadari itu , na ? “
            Ina pun langsung memeluk Lysi dan Jessi . Rasanya Ina tak ingin melepaskan pelukannya itu . Dia gak mau kehilangan orang yang dia sayangi untuk ketiga kalinya . ‘Cukup , Papa dan Mama yang pergi. Gak boleh ada orang yang Ina sayangi pergi lagi kalaupun ada Ina akan ikut. Ina sangat sayang kalian.Ina gak pingin kalian pergi.‘  harapnya dalam hati . Tiba-tiba Ina melepaskan pelukannya itu karena tiba-tiba...
            “ Mama ! Maafin Papa ? Jangan pergi dulu , ma ! Papa belum sempat minta maaf. “ teriak lelaki itu yang tak lain adalah papa Ina dengan airmata yang mengalir di pipinya.
            “ Papa . “ kata Ina dengan kaget dan langsung memeluk orang yang paling ditunggunya selama ini.
            “ Sayang , maafin Papa ? “ kata Papa Ina sambil mengelus rambut dan mencium kening Ina dengan lembut.
            “ Iya , pa ! Mama juga pernah bilang kalau mama udah pernah maafin papa sejak lama. “ kata Ina terbata-bata saking terharunya.
            “ Benar sayang? Terimakasih TUHAN , engkau telah memberiku istri semulia dia dan ampunilah semuanya dosanya .” mohonnya sambil memeluk Ina dan membelai lembut rambut istrinya yang sudah tak berdaya.
            “Terima kasih juga TUHAN engkau telah mengembalikan Papa padaku dan kata-kataku tadi aku ralat ‘cukup Mama aja yang pergi. Kalau papa gak pergi.’Hehehe.” Kata Ina dengan senyum manisnya.
            “ Inaa , papa kan malu sama teman kamu ! “ kata papa Ina dengan pipi merah.
            “Hahahaha ! Gak papa kok , Om . “ kata Lysi dan Jessi bersamaan.
            Kemudian mereka semua tertawa bahagia.
“Ternyata apabila kita ditinggal pergi ‘Don’t be sad ! soalnya setiap kesedihan pasti ada kebahagiaan dibaliknya’ Hahaaha.” Kata Jessi.
“Iya , betul gue jadi merasa lebih ikhlas ditinggal Mama. Mama Ina cinta Mama !.” kata Ina dengan bahagia.
 Setelah Mama Ina  selesai dimakamkan , Papa Ina memutuskan untuk tinggal bersama putri semata wayangnya dan meninggalkan wanita yang sudah membuat Ina sebel tersebut. Kehidupan Ina terasa lebih bahagia dan tenang. ‘Ina sayang banget sama kalian.I Love YOU FULL. Hahaha.’ kata Ina dalam hati.





                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar