Ku parkirkan motor mio biru kesayanganku di bawah
pohon yang rindang. Setelah ku kunci setir, aku berjalan lurus ke depan. SEPI !
itulah kata yang dapat menggambarkan suasana pantai, pagi ini. Sejuk, damai,
tentram rasanya bercampur menjadi satu berada di tempat ini apalagi mendengar
deburan ombak menabrak karang di lautan, mendengar kicauan burung yang
beramai-ramai menuju langit selatan, melihat awan mendung di atasku dan
menghirup udara segar ini. Hal yang jarang kurasakan...
Mungkin ini salah satu alasan, mengapa pantai ini
namapak sepi pagi ini? Yah, suasana mendung ! Aku benar-benar merasa beruntung
hari ini dapat menguasai tempat ini seorang diri. Mau aku menyanyi fals ? Mau
aku teriak ? Mau aku menangis ? Toh, tak kan ada manusia yang terganggu akan
kelakuanku. Kecuali tumbuhan dan hewan penghuni pantai ini saja yang merasa
terusik dengan kehadiranku, tapi hal tersebut tidak bisa mengurungkan niatku
untuk melakukan itu karena bagiku mereka takkan bisa mengomel padaku karena
tingkah konyolku itu haha
Aku duduk di atas pasir putih sambil menggenggam ranting pohon
yang tadi kuambil ketika hendak melangkah ke tempatku duduk saat ini.
‘Dinginnya hawa disini !’ gumamku dalam hati. Aku terduduk sambil memeluk kedua
kakiku yang ku lipat dan ku letakkan kepalaku di atasnya. Aku berkhayal lagi
saat ini memikirkan orang yang selalu mengganggu pikiranku selama ini, mengusik
ketenangan hidupku karena selalu gelisah jika ku mengingatnya.
‘Aku kangen kamu ! Pengen ketemu lagi deh haha..’
rengeknya beberapa hari lalu lewat sms padaku. Ckck selama bersahabat
dengannya, tidak pernah terlintas di benakku bahwa dia akan menganggapku musuh
seperti saat ini, SAMA SEKALI TIDAK PERNAH ! Air mataku tanpa di sengaja
menetes ketika mengingat kejadian itu.Terngiang di kepalaku kata-katanya yang
membuatku ingin menangis.”Aku kecewa padamu! Aku tak mau mengenalmu lagi!
Encamkan itu Elia Nourra ?” bentaknya membuatku benar-benar tercengang menatap
matanya yang merah, karena marah besar padaku.
Yaampun! Apa yang aku lakukan waktu itu ternyata membuatnya
benar-benar muak? Aku , aku sungguh bercanda mengatakan itu bahwa lebih baik
jangan hubungi aku selama setahun, kalau perlu. Sesuatu yang tidak bisa
ditebak, dia menganggap itu serius! Membentakku karena kecewa dan meninggalkanku
begitu saja di pantai ini. Apa dia tau?? Aku menangis histeris saat itu
karenanya dan kini aku menangis lagi...
Aku berdiri dan mencoba mengukir namanya besar-besar
di atas pasir pantai ini, N.I.F sambil terisak, kemudian kutuliskan namaku
disebelahnya namanya.
N.I.A <3 E.N
Huaah.. aku berteriak sekencang-kencangnya, sambil
berlinang airmata dan ngomel sendiri “aku tau mungkin aku salah waktu itu! Dan
kesalahan terbesarku adalah aku bercanda disaat kamu serius. Kamu kecewa,
APALAGI AKU ! aku kecewa, karena hampir setiap hari aku minta maaf kepadamu
tapi apa kamu peduli itu. ENGGA KAN, kamu anggap aku apa sih ? jawab hey,
JAWAB. Tiap malam aku cuma bisa diam dan menangis karenamu dan kamu tak pernah
mau tau itu pastinya. Aku sudah coba jelaskan bahwa aku hanya bercanda. DAN KAU
HANYA DIAM SERIBU KATA!” aku berhenti, ambil napas dan mengusap air mata di
pipi.
“aku tak mengenali kamu yang sekarang !” kataku lagi
dan terdiam menatap ombak yang saling berkejaran di depanku.
Nyanyikanlah lagu indah sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali..
Nyanyikanlah lagu indah ‘tuk melepasku pergi dan tak kembali..
Lagu Lyla-Detik terakhir mengalun dari dalam tas
biruku yang ku bawa tadi. ‘Kenapa harus lagu ini? Beh pas banget!’.Ku ambil
handphoneku, ternyata Tila sahabatku yang nelpon.
“Cin, ada dimana?” nadanya nampak terdengar penasaran di sebrang
sana.
Sebisa mungkin aku menjawab pertanyaannya dengan nadaku
biasanya, mencoba menutupi bahwa aku habis menangis, “di rumah, kenapa cin?”
jawabku bohong.
“Eh suaramu aneh cin!Apa perasaanku aja ya?” membuatku
kelabakan.
Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mengelak ”haha, ya cuma
perasaanmu aja jiaah cin! Hehe kenapa sih?”. “ Iya kali yah, abisnya aku
khawatir banget deh sama kamu haha. Ohya masak lupa kita kan punya janji nonton
Harry Potter yang terakhir di Surabaya?”
Astaghfirullah.. aku lupa punya janji! “Haduh iya! Hehe
secepatnya aku ke rumahmu cin. Tunggu aku ya..” “Haha sip cin.Cepetan ya! Aku
sama od nunggu nih.” . “Oke.”
Klik ! aku matikan handphoneku, mengakhiri percakapan dengan Tila..
Aku tatap tulisan yang tadi kuukir, hampir
menghilang tersapu ombak. N.I.A adalah nama lengkapnya yang ku singkat, Narihzal
Idham Adiansyah dan disebelahnya itu namaku Elia Nourra. Aku biasa memanggil
dia, kak id. Yap, nama panggilannya mirip sekali dengan nama pacar sahabatku
Od. Yang membedakan nama kedua orang yang kami (aku+Tila) cintai hanyalah huruf
depannya saja.
Suara petir menyambar tepat di depan pandanganku,
membuatku tersentak. Hatiku masih berdetak ga karuan ketakutan. Aku yang semula
melamun langsung tersadar untuk segera pergi dari tempat ini.
Aku menyalakan motor mioku dan tancap gas. Ingin segera pergi dari
sini membiarkan tulisan yang tadi kuukir hanya untuknya dengan tetesan air
mataku ini tersapu ombak. ‘Mungkin ini memang sudah jalanku, untuk tidak
dengannya’ pikirku.
Ku usap airmata yang masih melekat di pipiku dan melanjutkan
aksi ngebutku. Ini terlalu mudah untukku mengakhiri hidupku saat ini tinggal
ngebut habis-habisan saja ! Tapi TIDAK .. aku masih ingin meminta maaf padanya
sekali lagi. Kemudian ku turunkan kecepatanku tadi.
“Buset baru dateng, terjebak macet ya ! haha “ canda Od dengan
gelak tawa.
Suasana hatiku lagi tidak menentu , jadi aku jawab sekenanya
saja “Ga lucu !”
“Dih marah tuh yank, sahabatmu?” goda Od lagi sambil menatap
lembut sahabatku.
Tila cuma tersenyum saja, tersenyum geli melihat pacarnya
mengejekku sepuasnya. Dasar !
“Yuk berangkat ?” ajak Tila. “mm .. !” jawabku. “Ayo sayang.”
Kata Od. “Oke cin, aku sama Od yah? Kamu berani kan sendirian?” tanya Tila
dengan muka khawatir. “Ngeremehin nih ceritanya!” jawabku bercanda. “ENGGALAH!
Haha eh matamu kok merah pasti baru bangun tidur langsung berangkat trus pantes
tadi suaranya aneh pasti baru bangun yah, ga mandi ??” goda Tila. “Yang penting
harum cin!haha” jawabku hati-hati takut salah ngomong.
Aku berbohong
lagi, entah keberapa kalinya? Aku berbohong pada sahabatku sendiri. MAAP CIN!
Aku cuma ga mau ganggu kamu yang lagi ngerasain indahnya jatuh cinta..
Aku sudah kayak mau culik mereka saja sekarang.
Menguntit di belakang Tila dan Od yang lagi pacaran. Dezziing... ! aku
tiba-tiba ngerasa pengen kayak mereka suatu saat nanti, saling menyayangi satu
sama lain. Tapi kapan ? sama siapa? Ahahaaha jangan mengkhayal lagi Li !
Tanpa sadar ternyata kami sudah sampai di Bioskop
21.’Wah rame banget sih!’ aku hanya bisa geleng-geleng lihat kerumunan di depan
loket tiket.
“Ayo cin!” ajak Tila membuyarkan lamunanku. “Males cin, rame.
Kalian berdua ajah deh.” Jawabku malas-malasan. “Loh terus kamu mau kemana
dodol?” suara cempreng Od menambah badmoodku.“Kemana saja yang aku suka lah ,
mau tau aja sih!”balasku ketus. “Bener? Ntar pulangnya bareng yah cin? Kamu
bisa telepon aku atau Od kok?”. “Telpon kamu aja deh cin, males nelpon Od!”
kataku balik bercanda. “Beh, dasar. Yasudah sana minggat gih.” Od menjawab. “Yooot
!”. “Hati-hati loh yah cin ?” kata Lolo. “Iya sayang”
Aku langsung pergi dari Bioskop 21. Entah kemana aku
kan pergi saat ini? Yang penting jalan dululah,pikirku.
Saking asyiknya melamun, aku hampir saja ditabrak mobil jazz.
Untung saja! Mobil jazz tersebut ngerem mendadak sehingga menghindari
kecelakaan itu, NYARIS SAJA..
“Mbak gapapa kan?” suara itu menyadarkanku yang gemetaran
ketakutan. Orang itu masih menatapku, yang masih sembunyi di helm Hiu biru
mudaku. Ku buka helmku dan menatapnya balik, seketika wajah kami berdua sontak
kaget ! “Elia, kau kah ini? Maaf Li, aku ga sengaja . Sungguh !” wajahnya
berubah penuh kekhawatiran melihatku. “Tenanglah, aku tak apa kok kak Id.”
Jawabku singkat
Dia pun menarik tanganku menuju pinggir jalan, ke
taman kota. Aku hanya bisa mengikutinya , kemana langkahnya akan pergi. Dia
mendudukkanku di salah satu kursi di taman ini. Aku diam masih tidak percaya
dengan semuanya, satu inginku meminta maaf padanya lagi setelah itu aku takkan
menganggu hidupnya lagi. AKU JANJI!
“Elia maafkan kebodohanku beberapa hari lalu padamu ! Aku ga
sepantasnya berkata seperti itu, aku tak seharusnya meninggalkanmu sendirian di
pantai itu. Yang salah itu aku dek ! bukan kamu ?? kamu mau memaafkan aku ? aku
berjanji takkan seperti itu lagi !” katanya panjang lebar membuatku makin diam
di depannya. “Kamu marah? Gak papa kok . Sudah seharusnya kamu marah, bahkan
benci sama aku, aku childish banget waktu itu ! maaf..” katanya lagi. “Ga , aku
tidak pernah benci denganmu kak ! harusnya aku yang minta maaf bukan
kamu, aku yang salah bukan kamu. MAAFKAN AKU ! aku janji tidak akan mengganggu
hidupmu lagi setelah ini” jawabku. “Aku salah meninggalkanmu waktu itu dek ?
kamu benar-benar berfikir dewasa . Tidak , aku tak mau kau pergi tinggalkan aku
. Tetaplah disini, menjadi adikku.. aku mohon”. “Aku akan selalu menerimamu
kembali ke hidupku kok kak, tenanglah !”jawabku hampir menangis huah aku
cengeng ! Lalu
Kak Id memelukku, aku diam . Menangis di bahunya ..
Terima Kasih Tuhan ! Kau memang baik padaku ..
“Terimakasih. Would you be
my girlfriend? Sudah sejak lama aku sayang sama kamu lebih dari teman dek.”
Katanya membuatku kaget.
Aku diam, gatau harus ngomong apa.
“Li ?” “Heh iya tah? Hehe. Tapi aku sendiri pun, ga pernah
ngerti sama apa yang aku rasa. Rasa sayang saja atau lebih?” jawabku seadanya. “Haha
aku ga maksa kamu kok untuk nerima aku ..” “Gak gitu maksudku. Tadi becanda aja
haha ya ya aku juga sayang kamu kok.” Kataku tertawa puas. “Oh bales dendam
yah.” “Wek !” jawabku langsung kabur.
Akhirnya aku pun
jadian sama dia. Dia jaga aku, lindungi aku haha meski kadang aku masih merasa
dia cocoknya jadi abangku aja yang penting selalu bersama karena KEBERSAMAAN
ITU BERARTI BANGET BAGI SETIAP ORANG. Dia juga janji kalo ntar putus dia bakal
jadi abangku kok , so aku ga perlu khawitirin apa-apa lagi.
Terkadang juga kami,
jalan-jalan bareng si Tila+Od yang nyebelin itu haha waaah mereka tak akan
terganti .
*LiIdTilaOd*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar