Di
suatu SMU di Surabaya , nampak tiga orang sahabat tengah bercanda di halaman
SMU Golden , Surabaya. Gadis pertama
bernama Sabina Hervindra , biasa dipanggil Ina , dia berambut panjang , tinggi
, dan cantik , gadis kedua bernama Lysiana Syahnaz , biasa dipanggil Lysi dia
berkacamata , manis dan pintar , gadis yang terakhir bernama Jessica Aini ,
biasa dipanggil Jessi , dia blasteran
Arab – Amerika , berambut pirang dan berhidung mancung.
Bel masuk berbunyi. Ketiga gadis tersebut bergegas masuk ke kelas
masing – masing. Ina kelas X–3 , Jessi kelas X–2 dan Lysi kelas X–1.
“ Aduh , gue masuk duluan ya ,guys ?
Ada pr yang belum dikerjain nih ! “ kata Jessi.
“ Yoii. “ kata Ina dan Lisi bersamaan.
Beberapa menit kemudian setelah
Jessi pergi.
“ Na , ntar ke kantin bareng ya ? “
tanya Lysi.
“ He – eh , sekalian lu jemput Jessi
baru ke kelas gue. “ kata Ina.
“ Oke deh ! Aku duluan ya ? “ kata Lysi
sambil mempercepat jalannya menuju ke kelas X-1.
Dan Ina pun bergegas masuk ke kelas
X-3.
Di kelas X-3 , kelasnya Ina ,
nampak
keadaan kelas tersebut sedang amburadul. Ada murid yang teriak-teriak tidak
jelas , ada yang tidur , ada yang bergerombol dan bergosip dan masih banyak hal-hal
aneh yang dilakukan murid-murid kelas tersebut.
Di sudut kelas nampak Ina yang sedang termenung sendirian. Tira , teman
sebangkunya Ina tiba-tiba datang dan mengejutkan Ina.
“ Woi , ngelamun aja ntar kesambet
lagi kan gue yang repot.Hahaha “ tawa Tira.
“ Wah! Parah lu , Tir. Untung gue
gak punya penyakit jantung. “ balas Ina.
“ Iya-iya deh maaf. Lagian lu kenapa
, na ? Cerita dong . “ mohon Tira.
“ Ndak
tau nih , gue tiba-tiba ngerasa kangen aja sama mama. “ kata Ina.
“ Ya, pulang aja ke rumah. Kan Pak
Robin Hudnya gak masuk.” saran Tira.
“ Gak ah , ini cuma perasaan
gue aja kali. “ tolak Ina.
“ Ya udah , lu sabar aja. “ kata
Tira.
Lalu Ina mengangguk dan menenangkan
dirinya. Tak berapa lama kemudian bel
istirahat berbunyi dan Ina masih nampak tertidur pulas di bangkunya.
“ Ina !!! “ teriak Lysi dan Jessi
bersamaan tepat di telinga Ina.
Kemudian Ina pun tersadar dari
tidurnya saking kagetnya dan mengomel kepada kedua sahabatnya itu tapi Lysi dan
Jessi malah menyeretnya menuju kantin tanpa mempedulikan Ina yang masih mengomel
gak jelas pada mereka.
Sesampainya di kantin , malah Lysi
dan Jessi yang mengomel pada Ina karena Ina kelamaan ngomel tadi jadinya mereka
telat dan gak dapat tempat duduk untuk makan. Ina pun meminta maaf pada kedua sahabatnya
itu dan menyarankan untuk membawa makanan dan minumannya ke kelas Ina dan
mereka pun setuju.
Setelah selesai makan , Lysi dan
Jessi malah menyuruh Ina untuk mengembalikan semua mangkok dan gelas milik ibu
kantin dengan alasan sebagai sebagai penembus kesalahan Ina tadi. Dengan sangat
amat terpaksa Ina menyeret tubuhnya menuju ke kantin. Tapi tiba-tiba saat sampai di pintu kelas.
“
Prang.”
“ Auw! “ teriak salah seorang teman
Ina yang tidak sengaja tertabrak oleh Ina dan seragam sekolahnya basah tak
karuan akibat terkena tumpahan kuah soto di mangkok yang dibawa Ina tadi.
“ Inaa! Kamu gak papa kan. “
khawatir Lysi dan Jessi.
Ina yang nampak kaget , tiba-tiba
tersadar dari lamunannya.
“ Aduh kalian itu ya! Sudah tau
teman kalian itu salah masih aja
dikhawatirin. “ Omel lelaki yang terkena tumpahan kuah soto tadi.
“ Biarin ! Yang teman gue kan Ina
bukan lu. “ Balas Jessi .
“ Aduh! Sudah , sudah gue gak papa
kok. Aduh maaf banget ya, Dim? Ntar gue
ganti seragam lu. “ mohon Ina pada Dimas , lelaki yang terkena tumpahan soto
tadi.
Dimas pun setuju dan bergegas menuju
toilet. Ina yang bermaksud ingin
memungut pecahan mangkok dan gelas tadi malah terkena pecahan tersebut dan jarinya
pun mengeluarkan darah yang segar.
“ Ina , kamu gak papa kan ? kamu
baik-baik aja kan. Kamu kenapa , na ?“ khawatir Lysi.
“ Gue agak sedikit pusing nih dan
perasaan gue tiba-tiba gak enak banget Lys , Jess. “ kata Ina.
“ Ya udah , Lys mending lu bawa Ina
ke UKS dulu untuk ngobatin lukanya. Gue ntar nyusul , gue mau ganti mangkok ma
gelas yang udah pecah ini ke ibu kantin.” saran Jessi sambil menunjuk pecahan –
pecahan itu .
“ Makasih banyak , Jess ! “ kata Ina
dengan terbata-bata.
“ Santai aja lagi. Ya udah sana gih
! “ balas Jessi.
Sementara Lysi membimbing Ina ke UKS
, Jessi membereskan pecahan-pecahan tersebut dan membawanya ke kantin lalu
menggantinya. Kemudian bergegas menuju ke UKS.
Di UKS nampak Lysi yang sedang
mengobati luka Ina. Jessi pun masuk ke dalam UKS dan mengejutkan mereka. Bel
pertanda masuk kelas berbunyi tapi Lysi dan Jessi tidak segera masuk ke dalam
kelas , mereka berniat untuk menemani Ina sampai pulang sekolah karena Ina
tidak mau untuk pulang terlebih dahulu.
Waktu pulang sekolah tiba , Lysi dan
Jessi memapah Ina yang terlihat pucat pasi menuju mobil Jessi. Kemudian
mengantar Ina pulang.
Di rumah Ina nampak bendera kuning
melambai tepat di depan rumah. Jessi dan Lysi yang nampak terkejut tidak segera
memberitahu Ina yang masih tertidur di pangkuan Lysi. Tetapi Ina yang sudah
sadar dari tidurnya malah mengomel karena tidak diberitahu bahwa sudah sampai
rumahnya.
Omelan Ina berhenti sesaat dia
melihat bendera kuning melambai di depan rumahnya. Ina pun tanpa pikir panjang
segera berlari tergopoh-gopoh menuju rumahnya dengan air mata yang terus
mengalir di pipinya. Teriakan Jessi dan Lysi yang memanggil namanya tak dihiraukannya
, satu yang dia inginkan adalah sampai di rumahnya dan mengetahui apa yang
terjadi. Tapi sampai di tengah perjalanan dirinya tak bisa lagi melangkahkan
kakinya untuk segera sampai di rumahnya dan dia hanya mendengar teriakan demi
teriakan kedua sahabatnya yang memanggil namanya sambil menangis dan dia pun tak sadarkan diri.
Sahabatnya segera membawa Ina yang
tak sadarkan diri ke rumahnya. Tampak air mata mengalir deras di pipi Lysi dan
Jessi setelah tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba Ina yang sudah tersadar
berteriak.
“ Mama , Mama , Mama . Jangan pergi
Ma , please. Ina mau tinggal sama siapa lagi ? Hiks hiks . Papa sudah gak
peduli sama kita . Papa lebih peduli sama wanita gatel itu , ma . Bangun , ma ,
bangun . Hiks hiks. ” histeris Ina sambil mengguncang tubuh Mamanya yang sudah
kaku tak berdaya.
“ Na , sabar . Biarin Mama kamu
pergi , na ! Biarkan dia tenang . Dia gak bakal tenang kalau kamu kayak gini .
Kamu harus bisa terima ini semua ? “ Hibur Lysi .
“ Tapi Lys , gue mau tinggal sama siapa
? Kalau Mama gak ada .” kata Ina dengan terbata-bata dan menangis.
“ Na , kita akan selalu ada buat lu.
Gue , Lysi akan ada kapan pun lu butuh kita ! Kapan pun , Na ? “ Teriak Jessi
tiba-tiba untuk meyakinkan Ina.
“ Kamu gak sendiri . Masih ada kita
, ada temen-temen , ada om dan tante kamu ,ada sepupu kamu dan masih banyak lagi
orang yang sayang kamu. Kamu harus sadari itu , na ? “
Ina pun langsung memeluk Lysi dan
Jessi . Rasanya Ina tak ingin melepaskan pelukannya itu . Dia gak mau
kehilangan orang yang dia sayangi untuk ketiga kalinya . ‘Cukup , Papa dan Mama
yang pergi. Gak boleh ada orang yang Ina sayangi pergi lagi kalaupun ada Ina
akan ikut. Ina sangat sayang kalian.Ina gak pingin kalian pergi.‘ harapnya dalam hati . Tiba-tiba Ina melepaskan
pelukannya itu karena tiba-tiba...
“ Mama ! Maafin Papa ? Jangan pergi
dulu , ma ! Papa belum sempat minta maaf. “ teriak lelaki itu yang tak lain
adalah papa Ina dengan airmata yang mengalir di pipinya.
“ Papa . “ kata Ina dengan kaget dan
langsung memeluk orang yang paling ditunggunya selama ini.
“ Sayang , maafin Papa ? “ kata Papa
Ina sambil mengelus rambut dan mencium kening Ina dengan lembut.
“ Iya , pa ! Mama juga pernah bilang
kalau mama udah pernah maafin papa sejak lama. “ kata Ina terbata-bata saking
terharunya.
“ Benar sayang? Terimakasih TUHAN ,
engkau telah memberiku istri semulia dia dan ampunilah semuanya dosanya .”
mohonnya sambil memeluk Ina dan membelai lembut rambut istrinya yang sudah tak
berdaya.
“Terima kasih juga TUHAN engkau telah
mengembalikan Papa padaku dan kata-kataku tadi aku ralat ‘cukup Mama aja yang
pergi. Kalau papa gak pergi.’Hehehe.” Kata Ina dengan senyum manisnya.
“ Inaa , papa kan malu sama teman
kamu ! “ kata papa Ina dengan pipi merah.
“Hahahaha ! Gak papa kok , Om . “
kata Lysi dan Jessi bersamaan.
Kemudian mereka semua tertawa
bahagia.
“Ternyata
apabila kita ditinggal pergi ‘Don’t be sad ! soalnya setiap kesedihan pasti ada kebahagiaan
dibaliknya’ Hahaaha.” Kata Jessi.
“Iya
, betul gue jadi merasa lebih ikhlas ditinggal Mama. Mama Ina cinta Mama !.”
kata Ina dengan bahagia.
Setelah Mama Ina selesai dimakamkan , Papa Ina memutuskan
untuk tinggal bersama putri semata wayangnya dan meninggalkan wanita yang sudah
membuat Ina sebel tersebut. Kehidupan Ina terasa lebih bahagia dan tenang. ‘Ina
sayang banget sama kalian.I Love YOU FULL. Hahaha.’ kata Ina dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar